Golongan orang yang rusak pahalanya
golongan 0rang yang rusak pahalanya
golongan yang rusak pahalanya
السلامعليكم ورحمةالله وبركاته الحمدلله الحمدلله ربالعالمين
والسلاةوالسامعلااسرافل انبياءوالمرسلين سيدنامحمدوعلا اله وسحبه اجمعين
Alhamdulillah alhamdillahi rabbil alamiin waasalatu wassalamu alaa asrafil anbiyaa'i walmursaliin sayyidina muhammadin wa alaah alih wahbihi ajmain amma ba'du
Hadirin
Fuji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt tuhan yang telah memberikan berbagai macam nikmat sehingga kita bisa berkumpul di tempat yang mulia ini untuk melaksanakan perinta Allah swt.
Jadi adapun judul cerama yang akan saya bawakan pada kesempatan kita kali ini ialah golongan orang yang rusak pahalanya
Dalam kehidupan kita di dunia ini maka tentunya kita tidak hidup begitu saja, namun dibalik kehidupan kita ini ada ajal yang menanti dan menunggu sebagai pintu untuk menuju alam akhirat, dan tentunya untuk berangkat ke akhirat maka tidaklah berangkat begitu saja namun harus ada bekal untuk kita bawa.Bekal itu tak lain hanyalah amal baik kita yang disebut pahalah.
Nah dari sekian banyak pahala yang kita lakukan maka tentunya kita tidak ingin menjadi rusak pahala kita.Tapi walaupun demikian ada ada saja perbuatan yang bisa merusak pahala kita sehingga orang jadi rugi, nah yang manakah sesuatu bisa merusak pahala itu mari kita simak.
Yang pertama ialah
1. Orang yang syirik
Allah berfirman:
وَلَوْ أَشْرَكُوا لَحَبِطَ عَنْهُمْ
مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Seandainya mereka menyekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka
amalan yang telah mereka kerjakan” (QS. Al-An’am ayat 88).
Jari battu ri ayatka anne napaingatki angkanayya ka'deji nupa ruai
kareng Allah swt maka lanynyaki anjo pahala panggaukan bajitta anjo le'baka
nipangaukanngngan.Tereangami anjo panggaukan pakarua karaeng Allahu
swt,yamiantu punna nipercayai angkana nia akkuasa pole pantaranganna Allah
swt.kammayyami punna nia tau percaya mange ridukunga yareka mange suro cini,nipercayai
mange ri tampak keramatka,
Yareka mange sare ri tampak keramatka
2.orang yang mendatangi dukun
Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam mengancam
مَنْ أَتَى عَرَّافًا أَوْ كَاهِنًا فَصَدّقَهُ بِمَا يَقُوْلُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ
Barangsiapa mendatangi peramal atau dukun dan memercayai ucapannya, maka sungguh dia telah kufur terhadap (syariat) yang diturunkan kepada Muhammad (Shahîh al-Jâmi` ash-Shaghîr no: 5939).
Dari hadis ini kita sudah seharusnya berhati² mendatangi dukun karena ingin melihat dan mengetahui sesuatu yang terjadi, entahka kehilangan barang,mau mengetahui nasib dan lainnya.
Jadi Ini adalah sebuah ancaman yg sangat mengerikan buat kita.
مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَيْءٍ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلَاةٌ أَرْبَعِيْنَ لَيْلَةً
Barangsiapa mendatangi peramal, kemudian dia bertanya kepadanya tentang sesuatu maka tidaklah diterima salatnya sepanjang empat puluh hari (HR. Muslim no: 5782).
Tapi jangan salah paham dan main akal akalan saja ,mentang² karena tidak diterima shalatnya sampai tak mau lagi shalatkarena tak dapt phala pdahala shalat tetap wajib hanya tak dapat pahala.
3. Orang yang memiliki sifat ujub dan riya
Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda:
ثَلاَثُ مُهْلِكَاتٍ : شُحٌّ مُطَاعٌ وَهَوًى مُتَّبَعٌ وَإعْجَابُ الْمَرْءِ بِنَفْسِهِ
“Tiga perkara yang membinasakan, rasa pelit yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti, dan ujubnya seseorang terhadap dirinya sendiri” (HR at-Thobroni dalam Al-Awshoth no. 5452).
Na anne nikanayya ujub yareka riya lalang atinna anggaki pore kalenna ,eroki nikana nana pandang entengi paranna tau. Padahal punna niangga kalenta pore nani takaboro yareka nipandang entengi taua apalgi nituna² maka itu bagian dari bisikan setan atau iblis LA.
Naudzu billahi mindzalik.
Dan perlu kita ketahui bahwa pelit, nafsu, dan ujub dapat membinasakan pemiliknya. Karena Takkan kaya orang karena pelit, takkan bahagia orang karena memperturutkan nafsu, takkan mulia orang karena ujub. Semua fatamorgana, hanya bisikan setan yg mau menyesatkan manusia h,akikatnya kemuliaan justru ada pada sifat dermawan, ketaatan, dan tawadhu'disitulah kmuliaan itu.
Bahkan nakana tongi pole Rasulullah ujub itu lebih besar dari dosa karena kemaksiatan lain.
لَوْ لَمْ تَكُوْنُوا تُذْنِبُوْنَ خَشِيْتُ عَلَيْكُمْ مَا هُوَ أَكْبَرُ مِنْ ذَلِكَ الْعُجْبَ الْعُجْبَ
“Jika kalian tidak berdosa maka aku takut kalian ditimpa dengan perkara yang lebih besar darinya (yaitu) ujub ! ujub !” (HR Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman no 6868).
Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata :
الْهَلاَكُ فِي اثْنَيْنِ الْقُنُوْطُ وَالْعُجْبُ
“Kebinasaan pada dua perkara, putus asa dan ujub”
Kanpnrakanna taua iami antu 2 , putus asa siagang ujub puji kalea.
Al-Munaawi berkata, “Ibnu Mas’ud mengumpulkan dua perkara ini karena orang yang putus asa tidak akan mencari kebahagiaan karena dia sudah putus asa, dan demikian juga orang yang ujub tidak akan mencari-cari kebahagiaan karena dia menyangka bahwa ia telah meraihnya”. Dikatakan kepada Aisyah مَتَى يَكُوْنُ الرَّجُلُ مُسِيْأً (Kapan seseorang dikatakan buruk)?, maka beliau berkata, إِذَا ظَنَّ أَنَّهُ مُحْسِنٌ (Jika ia menyangka bahwa ia adalah orang baik)” (At-Taisiir bisyarh Al-Jaami’ as-Shoghiir 2/606).
Dalam sebuah Hadis Qudsi Allah mencela sifat riya.
أَنَا أَغْنَى الشُّرَكَاءِ عَنِ الشِّرْكِ مَنْ عَمِلَ عَمَلاً أَشْرَكَ فِيهِ مَعِى غَيْرِى تَرَكْتُهُ وَشِرْكَهُ
“Aku paling tidak butuh pada sekutu-sekutu, barangsiapa yang beramal sebuah amal kemudian dia menyekutukan-Ku di dalamnya maka Aku tinggalkan dia dan syiriknya” (HR. Muslim).
Battuangkan punna panggaukn bajikki karena eroktaji nikana manassa tena nangai kareng Allahu tala karena itu ada perbuatan riya dan riya adalah itu syirik kecil karena secara tidak langsung orang itu mencari ridho selain Allah dari ibadahnya yang dia lakukan.
Allah menjelaskan hakikat yang agung
مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ (15)أُولَئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الْآخِرَةِ إِلَّا النَّارُ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan” (QS. Huud ayat 15-16).
4. Orang yang durhaka kepada orang tua
Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam menjelaskan
ثَلَاثَةٌ لَا يَقْبَلُ اللهُ مِنْهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ صَرْفًا وَلَا عَدْلًا : عَاقٌّ، وَمَنَّانٌ، وَمُكَذِّبٌ بِالْقَدَرِ
Ada tiga golongan manusia yang Allâh tidak akan menerima dari mereka amalan wajib (fardhu), dan tidak pula amalan sunnat (nafilah) mereka pada hari kiamat kelak; seorang yang durhaka kepada orang tuanya, seorang yang menyebut-nyebut sedekah pemberiannya, dan seorang yang mendustakan takdir (Shahîh al-Jâmi` ash-Shaghîr no: 3065).
Jika amal saleh yang kita lakukan tidak mendapat apapun maka yang lahir hanya penyesalan. Semoga Allah jauhkan kita dari 8 hal di atas. Wallahu a'lam bisshowwab.
5.menyakiti atau menzholimi orang lain baik
fisik maupun psikis, dalam hadis dikatakan,
أَتَدْرُونَ مَنِ الْمُفْلِسُ قَالُوا
الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ لَا دِرْهَمَ لَهُ وَلَا مَتَاعَ فَقَالَ إِنَّ
الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي مَنْ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلَاةٍ وَصِيَامٍ
وَزَكَاةٍ وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا
وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا
مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ
أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bertanya kepada para sahabat,
“Apakah kalian tahu siapa orang yang bangkrut itu?”
Para sahabat menjawab, “Orang yang bangkrut itu adalah yang tidak
mempunyai dirham maupun harta benda.”
Tetapi Nabi shallallahu alaihi wasallam berkata, “Orang yang bangkrut
dari umatku ialah, orang yang datang pada hari kiamat membawa (pahala) salat,
puasa, dan zakat, namun (ketika di dunia) dia suka mencaci maki dan (salah)
menuduh orang lain, makan harta orang lain, menumpahkan darah dan memukul orang
lain (tanpa hak). Maka orang-orang yang terdzalimi itu akan diberi pahala dari
kebaikan-kebaikan pelaku dzalim. Jika telah habis kebaikan-kebaikannya, maka
dosa-dosa mereka akan ditimpakan kepadanya, kemudian dia akan dilemparkan ke
dalam neraka” (HR. Muslim).
Jadi mari kita berhati hati berbuat jangan sampai kita melihat orang
diam dan tenang kita berbuat seenaknya saja memperlakukan seenaknya saja,tapi
kita harus ingat Allah adalah tuhan yang maha adil apa yang kita lakukan kepada
sesama maka itu juga yang kembali ke diri kita.Jadi seperti saja orang menanam
apa yg kita tanam maka itulah yang tumbuh.
Jari sanrapanjaki tau lamung apa nilamung iatommontu timbo. Nakana
taua inrang cera biasa nibalasa cera inrang nyawa biasa nibalasa
nyawa,jaripunna nipa"ri²si atinna taua nipakkanai dan lain sebgainya maka
sallan se're waktu rilibana ri sallona nia todo passabakkeng na parisi nyawata.
6. Bermaksiat di kala sendiri
Dari Tsauban radhiallahu ‘anhu Nabi shallallahu alaihi wasallam
bersabda:
لَأَعْلَمَنَّ أَقْوَامًا مِنْ أُمَّتِي
يَأْتُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِحَسَنَاتٍ أَمْثَالِ جِبَالِ تِهَامَةَ بِيضًا
فَيَجْعَلُهَا اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ هَبَاءً مَنْثُورًا قَالَ ثَوْبَانُ يَا
رَسُولَ اللَّهِ صِفْهُمْ لَنَا جَلِّهِمْ لَنَا أَنْ لَا نَكُونَ مِنْهُمْ
وَنَحْنُ لَا نَعْلَمُ قَالَ أَمَا إِنَّهُمْ إِخْوَانُكُمْ وَمِنْ جِلْدَتِكُمْ
وَيَأْخُذُونَ مِنْ اللَّيْلِ كَمَا تَأْخُذُونَ وَلَكِنَّهُمْ أَقْوَامٌ إِذَا
خَلَوْا بِمَحَارِمِ اللَّهِ انْتَهَكُوهَا
“Sungguh saya telah mengetahui bahwa ada suatu kaum dari umatku yang
datang pada hari kiamat dengan membawa kebaikan sebesar gunung Tihamah yang
putih, lantas Allah menjadikannya sia-sia tidak tersisa sedikitpun.” Tsauban
berkata, “Wahai Rasulullah, sebutkanlah ciri-ciri mereka kepada kami, dan
jelaskanlah tentang mereka kepada kami, supaya kami tidak menjadi seperti
mereka sementara kami tidak mengetahuinya.” Beliau bersabda, “Sesungguhnya
mereka adalah saudara-saudara kalian dan dari golongan kalian, mereka salat
malam sebagaimana kalian mengerjakannya, tetapi mereka adalah kaum yang jika
menyepi (tidak ada orang lain yang melihatnya) dengan apa-apa yang diharamkan
Allah, maka mereka terus (segera) melanggarnya” (HR Ibnu maja)
Naudzu billahi mindzalik.
Semoga kita semua dilindungi oleh Allah swt, dari berbagai macam
kemaksiatan baik di depan orang banyak maupun dalam keadaan sendiri.
7. Menyebut-nyebut sedekah sampai menyakiti hati orang yang
diberi sedekah
Allah ta’ala berfirman
یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟
لَا تُبۡطِلُوا۟ صَدَقَـٰتِكُم بِٱلۡمَنِّ وَٱلۡأَذَىٰ كَٱلَّذِی یُنفِقُ مَالَهُۥ
رِئَاۤءَ ٱلنَّاسِ وَلَا یُؤۡمِنُ بِٱللَّهِ وَٱلۡیَوۡمِ ٱلۡـَٔاخِرِۖ
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu merusak sedekahmu dengan
menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), seperti orang yang
menginfakkan hartanya karena riya (pamer) kepada manusia, dan dia tidak beriman
kepada Allah dan hari akhir” (QS. Al Baqarah, 2: 264).
Jari battu ri ayatka anne, paingatki angkanayya punna assare²ki temaki
pole sa'bu²ki nicarita kiri kanang, yareka erokki nikana angkana ikatte tau
annabaki naki lammoro passa'ga, tea maki eroki nicini siagang nilangngere, tapi
sannamaki naung kareng Allahu swt lambalasaki kabajikanta antu sallang
dan Allah akan memberikan naungan di akhirat bagi yang bersedekah secara
sembunyi.Jari kareng Allahu swt lassareki perlindungan battu ribambang allo
makkutittisika.
Hadirin
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam bersabda,
سبعة يُظلُّهم الله في ظلِّه يوم لا
ظلَّ إلا ظلُّه .. فذكر الحديث، وفيه : ورجلٌ تصدَّق بصدقةٍ فأخفاها، حتى لا تعلم
شمالُه ما تُنفق يمينه.
“Tujuh golongan manusia yang mendapatkan naungan Allah pada hari kiamat,
di antaranya adalah seseorang yang bersedekah dan menyembunyikan sedekahnya,
sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan
kanannya” (Muttafaq ‘alaihi).
Battuangkana assare²i siagang ikhlas tanpa menyebut dan menyakiti orang
yang diberinya.
8. Meremehkan seorang mukmin yang berdosa mencaci dan
menghinakan pdahal perbuatan itu bisa kita roba kapan saja kita mau merubahnya.
مَنْ ذَا الَّذِي يَتَأَلَّى عَلَيَّ
أَنْ لَا أَغْفِرَ لِفُلَانٍ فَإِنِّي قَدْ غَفَرْتُ لِفُلَانٍ وَأَحْبَطْتُ
عَمَلَكَ
“Siapakah yang bersumpah atas nama-Ku, bahwa Aku tidak akan mengampuni
Si Fulan, sesungguhnya Aku telah mengampuni Si Fulan, dan Aku menggugurkan
amalmu” (HR Muslim).
Jari battu rihadiska anne maka paralluki hati² amputuskangi se'rea
persoalan apalagi punna bersumpaki angkana ikau lakamanneko, ikau dosako tena
nuntama ri suruga pdahal ia tonji pare² kana anu tena hadis yareka ayatna kana
kau lantamako ri neraka, panggaukannu tena na ampuni kareng Allahu swt.
Maka ini seolah² nia kannga ero siagang kullena daripada kareng Allahhu
swt.
Aplagi punna pole dalil angkana antu pelaku dosayya niaja peluang antama
risuruga punna tobatki nanabokoi ngaseng panggaukan salayya
Nah ini golongan orang yang rusak amalnya berdasarkan dalil Alquran dan hadis, semoga Allah swt melindungi kita semua dari sesuatu yang merusak pahala kita aamiin, lebih dan kurangnya mohon di maafkan, kalau ada kebenarannya, Datangnya dari Allah yang tak perna salah wassalamu alaikum warahmatullahi wabarokatuh.
Post a Comment for "Golongan orang yang rusak pahalanya"
silahkan berkomentar yang sopan dan bersifat membangun
Post a Comment